Pages

Senin, 11 Oktober 2010

Dark Fibre

Apakah Dark Fibre itu ?

serat optik yang tidak digunakan, akan tetapi digunakan untuk komunikasi serat optik

Asal Dark Fiber
Kemunculan “dark fiber” dimulai dari adanya keberadaan sebuah data yang sangat besar. dalam hal ini yaitu Arizona State University (ASU) dan pusat riset genetic institute terletak berjarak 10 mil antara satu sama lain, Sehingga untuk melakukan sinkronisasi data jika menggunakan kabel tembaga, maka perbedaan datanya akan berjarak 7 hari sedangkan jika menggunakan dark fiber perbedaan datanya akan berbeda hanya sampai 1 jam. Hal itu dimungkinkan karena Dark Fiber memiliki kecepatan 8000 GB/ 8 TB

pada saat ini, di Amerika Serikat sudah banyak yang perusahaan yang menggunakan dark fibre, salah satunya ada perusaahan raksasa Google. Google juga telah membeli dark fiber dengan kuantitas yang sangat-sangat banyak. Konon kabarnya, Google saat ini memiliki Dark Fiber lebih banyak dari dark fiber perusahaan manapun di seluruh dunia.

Walaupun memiliki dark fiber yang sangat banyak di dunia, menurut informasi, google sama sekali belum mengaktifkan dark fibernya tersebut. Jika Google mengaktifkannya maka Google akan mampu membajak dan memonopili semua lalu lintas internet, bahkan lebih jauh dari itu.
Dengan teknologi yang semakin berkembang dan kebutuhan bandwith yang semakin besar maka penyedia layanan Internet (ISP) akan berjuang untuk memenuhi tuntutan peningkatan bandwidth.

Solid State Drive Media Penyimpanan Baru

Solid-State Drive atau SSD adalah media penyimpanan data yang menggunakan non volatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hard-disk konvensional. Berbeda dengan volatile memory (misanya Random Access Memory), data yang tersimpan pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada. Solid-State Drive atau SSD adalah media penyimpanan data yang menggunakan non volatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hard-disk konvensional. Berbeda dengan volatile memory (misanya Random Access Memory), data yang tersimpan pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.

Kelebihan SSD :

1. Waktu mulai bekerja (start-up) yang lebih cepat. Hal ini berdampak pada akses data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data (seek time) yang jauh lebih cepat.

2. Tidak memiliki bising/ dengung (noise) mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.

3. Lebih hemat daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energi.

4. Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.

5. Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika dibandingkan dengan hard-disk biasa (khususnya saat ini hingga ukuran penyimpanan 256 GB) sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.

6. Karena dapat menyimpan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah komputer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.